Memanfaatkan celah keamanan, Heartbleed akan menyerang password pengguna dan informasi penting lainnya. Para ahli keamanan menjelaskan, meski celah itu telah terungkap pada bulan lalu, tetapi masih ada 300 ribu situs rentan, demikian lansir Dailymail. Peneliti keamanan Robert Graham dari Errata Security dilaporkan telah memindai sekitar 1,5 juta server yang dicurigai rentan Heartbleed.
"Setelah satu bulan celah Heartbleed diumumkan, saya sudah menelusuri ulang internet port 433 untuk melihat seberapa banyak sistem yang masih rentan," ujar Graham.
Ia menambahkan, sebulan lalu timnya menemukan 600 ribu sistem yang rentan, dan belum lama ini ia kembali menemukan sekitar 300 ribu sistem, tepatnya 318.239 website.
Celah Heartbleed bukanlah ancaman cyber yang bisa diremehkan. Walau banyak website populer di seluruh dunia sudah mempertebal sistem keamanannya, tetaplah mereka harus waspada, imbuh Graham.
Heartbleed dianggap serius, sebab terdapat pada kriptografi OpenSSL, yang digunakan pada enkripsi HTTPS banyak website. Sehingga memungkinkan peretas untuk mengambil informasi yang sangat rahasia.
Maka tak heran, jika Heartbleed diklaim sebagai bencana terbesar sepanjang sejarah internet.